Malam itu langit menyuguhkan secercah sinar
dan lengkung sempurna,
seolah perhitungan sudutnya memang telah ditetapkan
Mewakilkan dua keindahan
sinar yang ada dalam matamu
dan lengkung sempurna seperti sudut bibirmu
Langit terlalu lugu belakangan
terlalu mudah terisak
tapi tidak pada malam itu
Pantulan sinar dan lengkung sempurnanya
membasuh sepercik rindu yang telah terbenam di dasar jurang
hendak terbang namun tertahan
dan pada akhirnya membiarkan saksi bisu bercerita
tentang kisah yang tertulis tak nyata
lalu membenamnya lagi
kemudian dilepaskan agar tidak kembali
Karena sesungguhnya, rindu ini milikmu
dan cinta ini tetap milik semesta
Ananda Zahira Syanindita
No comments:
Post a Comment