Minoru memasakkan Reiko Kari Udon dan mereka makan malam di balkon apartemen Minoru, meja makan yang dihiasi lilin dan bunga mawar, dan nampaknya Minoru sudah meminta Dewa Langit untuk membiarkan langit malam cerah agar bintang dan bulan muncul. Ya, langit malam itu sangat cerah dihiasi bintang-bintang dan bulan yang bersinar terang.
"Benarkan? Kau akan terkesan malam ini?" goda Minoru sambil diiringi tawanya yang renyah. "Ba..Bagaimana kau tahu bahwa aku sangat menyukai langit malam bertabur bintang?" Reiko sangat terperangah dengan apa yang di lihatnya. "Reiko, aku selalu tahu tentangmu, hal kecil apapun tentangmu, warna kesukaanmu, bintang yang kau benci, hari yang kau tak suka, bahkan kuteks dan softlens kesukaanmu pun aku tahu" jelas Minoru sambil menarik kursi sambil mempersilahkan Reiko duduk.
"Kau selalu membuntuti ku ya?! Atau jangan-jangan kau penguntit seperti yang ada di novel-novel karena kau terlalu terobsesi denganku?! Atau malah jangan-jangan selama ini kau mengambil serpihan rambutku dan akan melancarkan sihir voodoo seperti di film film?! Ah kau ini..." Reiko terus-terusan bertanya untuk menutupi rasa malunya. Kalau boleh jujur, dia benar-benar sangat terkesan dengan apa yang Minoru lakukan untuk kencan pertamanya. "Reiko, berhentilah berhalusinasi dan berspekulasi yang tidak-tidak. Kita sudah kenal lama, dan aku selalu memperhatikan hal kecil dalam kebiasaanmu. Sudahlah aku tahu sehabis ini kau pasti akan jatuh cinta padaku hahahaha" goda Minoru, membuat pipi Reiko memerah dan membuat Reiko menampilkan senyyum simpulnya. "Mungkin kau benar, aku akan jatuh cinta padamu...Tapi bukan sekarang, kau masih payah Minoru hal seperti ini tidak akan membuatku jatuh cinta dengan cepat apalagi dengan laki-laki konyol sepertimu, kita lihat saja nanti" sergah Reiko, ya, Reiko memang bukan tipikal perempuan yang mudah jatuh cinta dan terlebih lagi Reiko sudah mengenal Minoru sejak lama, namun harus Reiko akui sejak ia menjelaskan segalanya kepada Minoru, ia merasa setiap kali berada di dekat Minoru jantungnya berdetak lebih cepat, dan terkadang ia tidak bernapas untuk sepersekiian detik. "Hahaha harus ku akui, kau gadis yang sulit untuk ditaklukan, namun kita lihat saja nanti apakah aku bisa menaklukanmu atau tidak, aku tidak akan menyerah Reiko-chan ingat itu ya!" ucap Minoru dengan memberikan senyum khasnya kepada Reiko dan dalam kalimatnya, ia sama sekali tidak terdengar seperti orang yang sedang bercanda.
Mereka menikmati kencan pertamanya dengan menghabiskan masakan Minoru dan berbicara banyak tentang hal-hal kecil sambil memandang langit diiringi lagu-lagu romantis kesukaan Reiko.
Mungkinkah Reiko jatuh cinta pada Minioru yang selama ini dia anggap sebagai kakaknya sendiri? Mungkinkah Minoru membuatnya melupakan Katashi? Biar waktu yang menjawab.............
AZS
No comments:
Post a Comment