Dec 7, 2014

Zetta ni shiawase ni suru kara 5

Minoru telah merencanakan sesuatu lagi untuk membuat Reiko jatuh cinta padanya. Dengan bantuan buku ajaib Reiko yang ia temukan, ia akan mencoba berbagai cara untuk membuktikan pada Reiko bahwa Reiko pantas untuk bersama laki-laki lain, bukan hanya menunggu Katashi.
"Hai anak manja, sudah jam berapa ini? Kau ini gadis selalu saja bangun siang" ucap Minoru ketika Reiko baru saja turun dari kamarnya.
"Diamlah, aku sedang tidak ingin mendengar ocehanmu. Aku sedang sakit" suara Reiko terdengar pelan
"Anak bodoh, kau yang menasihatiku untuk tidak sakit setelah aku pulang dari Yokohama, lalu kenapa malah kau sendiri yang sakit? Bagaimana bisa? Ah.. Suhu tubuhmu panas sekali, kau dari mana saja sih? Apa yang telah kau lakukan?" tanya Minoru khawatir dengan keadaan Reiko
"Sudahlah hentikan pertanyaanmu, lebih baik tolong buatkan aku sup hangat. Aku benar-benar ingin tidur saja seharian ini" lalu Reiko kembali ke kamarnya dan Minoru membuatkan Reiko sup hangat.
Saat Minoru sedang membuatkan Reiko sup hangat, Minoru melihat Mika yang ingin pergi.
"Mika, apakah kau tau apa saja yang Reiko lakukan saat aku berada di Yokohama?" tanya Minoru
"Tidak, memangnya ada apa? Apa yang terjadi pada Reiko chan?" Mika mulai khawatir
"Suhu badannya tinggi sekali, aku tau bahwa dia tidak mudah sakit tapi sepertinya sekarang dia benar-benar sakit." jawab Minoru
"Baiklah, buatkan saja ia sup aku akan segera kembali dan jika bocah itu masih sakit kita akan panggilkan dokter untuknya. Aku pergi dulu ya!" lalu Mika meninggalkan Minoru.
Minoru tetap membuatkan Reiko sup hangat dan mengantarnya ke kamar Reiko.
"Hei sudah ku buatkan sup,makanlah agar kau cepat sehat" ucap Minoru sambil meletakkan sup diatas meja Reiko
"Letakkan saja nanti aku akan memakannya" Reiko masih berada di tempat tidurnya
"Anak ini menyusahkan sekali sih, duduk yang benar. Sini aku akan menyuapkannya untukmu" akhirnya Reikopun makan.
Setelah selesai makan beberapa saat, Minoru kembali ke kamarnya dan membiarkan Reiko terlelap. Ia pun juga terlelap di kamarnya karena ia masih kurang cukup istirahat setelah pulang dari Yokohama.
Minoru terbangun dan baru menyadari bahwa ia tidur lebih dari 12 jam. Saat itu waktu menunjukkan pukul 2 pagi. Minoru langsung membuka pintu kamarnya dan menuju kamar Reiko untuk melihat bagaimana keadaannya, namun ternyata Reiko tidak ada di kamarnya.
Minoru seketika panik dan mencari-cari Reiko, ia tidak dapat menemukan Reiko untuk beberapa saat. Akhirnya ia mencoba mencari Reiko di atas, ia menuju balkon atas dan benar sekali ternyata Reiko sedang duduk bersandar. Reiko juga tak lupa menggunakan selimutnya, ia menatap langit sambil meneguk ocha panasnya.
"Kemana saja kau, aku cari dari tadi" ucap Minoru kesal
"Aku disini sejak tadi, kau yang kemana menghilang selama lebih dari 12 jam" jawab Reiko datar
"Aku terlelap dan baru sadar bahwa aku telah tidur selama lebih dari 12 jam. Sekarang aku tidak bisa kembali tidur lagi. Mengapa kau tak tidur? Kau kan sedang sakit. Bagaimana kalau kondisimu menjadi lebih buruk? Apakah kau ingin menyusahkan orang-orang disini?" Minoru terus berbicara dan duduk disamping Reiko
"Tanpa harus kau suruh pun jika aku bisa tertidur sudah dari tadi saja aku tidur. Aku tidak bisa tidur dan tidak tau apa yang harus aku lakukan jadi aku memutuskan untuk ke balkon atas dan melihat langit. Aku kira aku akan banyak melihat bintang-bintang dan bulan tapi nyatanya malam inu tidak ada apa-apa." jawab Reiko
"Mungkin cuaca hari ini sedang tidak mendukung, kau bisa mencobanya lain kali. Lebih baik sekarang kau masuk"
"Minoru, bolehkan aku bertanya sesuatu?"
"Apapun yang kau mau"
"Saat kau masih kecil, kau seperti apa?"
"Wah, aku adalah anak laki-laki yang tampan dan disukai banyak wanita tentu saja, selalu menang dalam permainan apapun, memiliki banyak teman dan juga musuh karena mereka aku kalahkan"
"Tidak bisakah untuk sekali saja kau menjawab dengan benar, ceritakan masa kecilmu hingga kau bisa menjadi seperti sekarang"
"Kenapa sih kau tidak percaya? Masa kecilku memang seperti itu. Baiklah aku akan bercerita."
Saat Minoru terus bercerita tentang masa kecilnya hingga ia bisa menjadi seperti sekarang Reiko perlahan meletakkan kepalanya di bahu Minoru dan terlelap. Minoru sudah menyadari bahwa Reiko tidur namun ia tetap melanjutkan ceritanya.
"...sampai suatu hari aku ada disini, menemukanmu"
Lalu Minoru membelai lembut rambut-rambut Reiki yang memiliki aroma vanilla dan mengecupnya. Ia kemudian memandang langit sesaat dan memindahkan Reiko ke kamar Reiko.
Ketika Minoru menutup pintu kamar Reiko dan akan kembali ke kamarnya, Reiko membuka matanya perlahan dan tersenyum kemudian ia kembali tidur. Reiko tau apa yang terjadi malam itu, Reiko hanya tak ingin merusaknya dan memutuskan untuk tetap pura-pura tertidur. Karena malam itu terlalu indah untuk dirusak.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung

No comments:

Post a Comment